Menyoal Reklamasi di Pantai Tangerang, ini Komentar Bupati


TANGERANG – Setelah hebohnya kasus reklamasi Teluk Jakarta dengan ditangkapnya Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M Sanusi oleh KPK, hal itu menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat terkait proyek reklamasi di pantai utara Kabupaten Tangerang.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, mengatakan bahwa pihaknya tidak berwenang memberikan izin dalam proyek reklamasi. Pemerintah Kabupaten Tangerang (Pemkab) Tangerang dalam hal ini hanya mendorong masyarakat pesisir, seperti di wilayah Kronjo, Teluknaga, dan Kosambi menjadi maju dan tertata.
“Kan izin dan yang segalanya ada di Pemprov dan pusat semua. Pemkab tidak ada kewenangan di sana,” ujar Zaki, Selasa 5 April 2016.
Proyek reklamasi pantai tersebut memang saat ini tengah berjalan. Berbagai persiapan telah dilakukan Pemkab Tangerang. salah satunya dengan melebarkan Jalan Raya Prancis dari 7 meter menjadi 21 meter. Reklamasi di Pantai Muara Dadap merupakan bagian dari reklamasi Jakarta yang dikerjakan Tangerang International City.
“Kalau pada Keppres RTRW-nya sudah ada sejak 1990-an,” kata bupati yang mengakui sejak munculnya kasus Sanusi, banyak yang mengancamnya akan melaporkan proyek reklamasi tersebut.
Untuk diketahui, pada Kamis 25 September 2014 Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengakui wilayah Pantura, yakni pesisir pantai Dadap di Kosambi, Kabupaten Tangerang, semrawut.
Sumber : Okezone
Jurnalis : Denny Irawan (Koran Sindo)

Perempuan dan Keorganisasian (GENDER)



Alhamdulillah kajian kita kali ini..
Membahas soal bagaimana peran perempuan dalam perkembangan organisasi, bagaimana perempuan tidak lagi berbicara menyoal masalah2 yg terjadi dalam perempuan hari ini,
Contohnya :
-Subordinat gerakan perempuan
-marginalisasi dan diskriminasi
-double bourden
-stereotape dari kontruksi budaya soal pekerjaan domestik perempuan
Inilah kami wahai indonesia..
Smoga pengabdian dan gerakan kami tidak terhenti sampai hanya disini, tp bagaimana kita bisa masuk pada ranah2 strategis minimal dari desa..
Ttd
Ketua Bidang PP
DPW HIMATA Banten Raya

SDM BERKUALITAS INVESTASI BANGSA

Penulis : Rudini Al-Bantani
Kader HIMATA Banten Raya



Saat ini Indonesia di nilai dalam kondisi darurat Sumber Daya Manusia (SDM), bisa di lihat dari beberapa hal yaitu diantaranya dari segi ketenaga kerjaan yang kurang professional dengan keterampilan dan daya saing tinggi.
Kebijakan pemerintah kita dalam membenahi SDM ini dilihat terlalu berkutat pada wajib belajar 6 – 9 tahun, padahal jika dianalisis hal ini tidak akan mampu meningkatkan kompetensi kerja SDM dalam menyongsong arus deras globalisasi dan semakin berkembang pesatnya teknologi.
Jika di bandingkan dengan negara - negara tetangga para tenaga kerja Indonesia jauh lebih rendah dalam hal kompetensi kerja. Hal ini bisa dilihat dari data BPS (Badan Pusat Statistik) pada febuari 2013, jumlah angkatan kerja Indonesia sebanyak 121,19 juta dan didominasi lulusan SD (Sekolah Dasar) ke bawah sebanyak 56,67 juta (46,7%), SMP (Sekolah Menengah Pertama) 22,1 juta (18,25%), SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) 11,03 juta (9,10%), Diploma 3,41 juta (2,81%), dan lulusan Univesitas 8,36 juta (6,90%).
Dengan gambaran seperti diatas jadi Komposisi tenaga kerja Indonesia ini masih di dominasi oleh Lulusan SD, yang mana lulusan ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik dari segi keterampilan dan kurang terdidik sehingga ini akan berpengaruh pada kompetensi SDM yang dimiliki Indonesia.
 Yang jadi pertanya besar APAKAH NANTI LULUSAN SD INI AKAN MENJADI TUMBAL DARI SEMAKIN BERKEMBANGNYA ZAMAN ?, yang mana mereka hanya bisa melihat atau menjadi penonton bahkan mereka tak siap dalam kompetensi sehingga kekehawatiran terbesar tinggat pengangguran di negri kita akan semakin meningkat karena kekurangan keterampilan dan terlatih dalam dunia pekerjaan. Pendidikan setinggi apa pun bila tidak disertai dengan kompetensi yang tinggi, maka akan dikalahkan oleh tenaga kerja yang terampil dan terlatih sekali pun hanya jenjang pendidikan rendah.
Pemerintah jangan menutup mata dalam persoalan ini, jika dianalogikan lulusan jenjang rendah, menengah, atas dan perguruan tinggi ini akan menjadi persoalan baru bagi negri kita tercinta ini. Terlebih untuk lulusan jenjang rendah (SD) maka mereka akan tergerus oleh kemajuan zaman dengan sendirinya jika hanya dibiarkan saja.
Dalam hal ini peran pemerintah sangat penting sekali bagaimana cara mereformulasi untuk meminimalisir tenaga kerja yang lulusan SD untuk bisa mempunyai keterampilan dan terlatih dalam kompentensi dunia kerja. Menurut penulis ini bisa dilakukan jika pemerintah berkerja sama dengan perusahaan - perusahaan yang mana masih menggunakan tenaga kerja lulusan SD ini membuat sebuah pelatihan dan pembekalan mentalitas para tenaga kerja supaya terampil dan terlatih untuk mempersiapkan dirinya sendiri dari semakin majunya zaman. Ini merupakan salah satu dari reformulasi untuk meningkatkan KOMPETENSI SDM di negeri kita.
Atau juga pemerintah bisa secara tunggal mengadakan pelatihan- pelatihan bisa saja di lakukan oleh Dinas tenaga kerja dan transmigrasi (DISNAKERTRANS) setiap lulusan SD ini bisa mengikuti pelatihan dalam kurun waktu satu bulan untuk membina, membimbing, dan melatih calon - calon tenaga kerja lulusan SD ini siap mengahadapi kemajuan zaman, dan siap menjadi calon tenaga kerja yang berkompetensi. Dalam praktiknya setiap daerah PROVINSI se-Indonesia ini akan melakukan pelatihan tersebut, DISNAKERTRANS PROVINSI masing - masing yang ada diindonesia yang berperan penting sekali, Menurut penulis ini juga sangat berimplikasi untuk meningkatkan SDM yang berkualitas. Memang dalam kurun waktu satu bulan ini bukan waktu yang cukup untuk membenahi SDM yang mempunyai daya saing tinggi dan tantangan–tantangan masa depan, tetapi setidaknya pemerintah tidak membiarkan atau mendiamkan saja persoalan ini.
Ini hanyalah bagian kecil dari fenomena yang ada dinegri tercinta, jika semua ini bisa di antisipasi maka penulis nyakin bahwa lulusan SD tidak akan kalah kompetensinya dengan lulusan SLTA, DIPLOMA, dan UNIVERSITAS. Apabila tidak segera disiapkan SDM  yang berkompeten tentu akan mengpengaruhi produktivitas kerja.
Maka penulis berpendapat bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas merupakan sebuah investasi buat bangsa untuk menjadi bangsa yang maju dan berkembang. Karna SDM berkualitas akan menjadi daya tarik investasi para investor dan memperluas lapangan pekerjaan.